Halaman

Selasa, 06 April 2010

PASKAH KITA

Setiap tahun umat Kristen selalu merayakan Paskah Kebangkitan Tuhan. Hari-hari dalam perayaan paskah menjadi sangat penting karena di sana diperingati atau dihadirkan kembali peristiwa paskah Tuhan yang terjadi pada sekitar lebih dari 1950 tahun lalu, antara Yesus dan para murid-Nya. Dikatakan sangat penting karena Paskah merupakan sumber dari seluruh perayaan yang ada di dalam Gereja dan juga sumber serta puncak kehidupan Kristiani.

Dalam perjalanan sejarah, Paskah mendapat tempat yang sangat istimewa karena seluruh evolosi perayaan liturgi Kristen berawal dari Paskah. Perayaan yang dirayakan oleh umat Kristen perdana ialah Paskah. Para rasul  dan para murid juga tidak mengenal perayaan Natal dan Advent seperti dirayakan dalam dunia kekristenan dewasa ini. Perayaan-perayaaan lain muncul setelah Paskah, beberapa tahun setelah peristiwa Paskah Tuhan, peristiwa sengasara, wafat da kebangkitan Tuhan. Para murid terkesima ketika Yesus sungguh hadir di antara mereka setelah disalibkan dan dikuburkan. Yesus tiba-tiba selalu hadir dalam seluruh kebersamaan dan aktifitas mereka. Kemanapun para murid pergi, Yesus yang telah mati dan dikuburkan itu seolah selalu hadir dan menyertai mereka. Inilah tanda nyata kembangkitan Yesus, bahwa Ia selalu hadir-nyata, dan medukung serta menyemangati para rasul-Nya untuk meneruskan karya pewartaan-Nya ke seluruh dunia.

Senin, 05 April 2010

Turut Berduka denganmu Sdr. Christian

Sementara beristirahat sejenak sebelum meneruskan tugas pelayanan Tri Hari Suci, hari itu, Kamis 1 April 2010 di Rovereto-Italia Utara, Sdr. Christian mendapatkan berita mengejutkan. Ibunda tercinta telah menghadap Bapa di Surga, tepat pukul 17.00 waktu Indonesia (Pukul 12.00 waktu Italia), dalam umur 68 tahun. Beliau sudah menderita sakit sejak tahun 1988, dan terakhir, sejak tahun 1995 mengalami kelumpuhan.

Satu persatu para Saudara Kapusin di Biara Rovereto mengungkapkan belasungkawa mereka. Hal tersebut merupakan sesuatu yang amat mengharukan juga bagi mereka. "Turut berduka Sdr. Christian. Aduh...semuda itu ibu pergi ya. Turut berduka...," demikian ungkapan mereka. Bagi mereka, umur 68 tahun memang belumlah terlalu tua.